Jumat, 07 Desember 2007

TENATANG P3K DAN PP

PPPK / P3K
P3K adalah pemberian pertolongan, perawatan, atau pengobatan sementara dengan tujuan sebagi berikut :
Mencegah bahaya maut
Mecegah bahya cacat
Meringankan rasa sakit
mencegah bahaya infeksi











GANGGUAN UMUM
Gangguan umum terjadi apabila terjadi ada gangguan pernafasan , gangguan dalam peredaran darah, adanya kesadaran yang menurun.
Macam – macam gangguan umum yang dapat membawa bahaya maut adalah :
1. Lena ( Syncope / Collaps )
Lena disebabkan karena pendarahan ke otak berkurang Misalnya karena :
- Emosi yang hebat - Rasa nyeri yang hebat
- Berada dalam ruangan penuh tanpa udara yang segar
- Keadaan lemah setelah menderita sakit
- Terlalu banyak mengeluakan tenaga, keringat dan letih terutama bila perut kosong

Gejala yang ditimbulkan pada penderita Misalnya :
Gejala Subjektif gejala yang hanya dirasakan oleh penderita saja antara lain :
- Pusing - Mual - Mata berkunang – kunang
- Telinga berdenging - Merasa lemas -
Gejala Objektif gejala yang dapat dilihat dari orang lain antara lain :
- Keluar keringat dingin - Pucat - Denyut nadi lemah

Pertolongannya :
I. Tidurkan terlentang dengan kepala agak direndahkan
II. Longgarkan pakaian
III. Beri selimut biar badan hangat kembali
IV. Usahan penderita mendapatkan udara segar
V. Apabila sudah mendingan atau lebih sadar dapat diberi minuman hangat.

2. Shock ( gugat )
Shock adalah suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar di dalam pembuluh – pembuluh darah sangat berkurang. Kurangnya darah yang beredar misalnya :
- Terjadi pendarahan keluar atau kedalam
- Luka baker yang cukup luas

Gejalanya sebenarnya kelanjutan dari lena Misalnya :
Merasa mual, lemas
Pucat dan dingin
Keringat dingin tampak pada kening
Nadi cepat ( lebih besar dari 100 per menit )
Pernafasam cepat dan dangkal
Bila keadaan bertambah lanjut, maka penderita akan pingsan.

Pertolongannya :
I. Sama dengan penderita Lena
II. Tenagkan penderita
III. Lekas hubungi dokter atau bawa kerumah sakit.









3. Pingsan
Pingsan adalah kelajutan dari Shock apabila tidak terjadi pertolongan atau penanganan
Pingsan disebabkan oleh :
Kekurangan zat asam dalam darah misalnya karena tenggelam atau kelelap dalam air
Kerusakan dalam otak Misalnya ; Kena pukulan pada kepala, gegar otak, perdarahan otak
Keracunan
Terlalu kepanasan atau kedinginan
Kehilangan banyak darah
Terkena aliran listrik
Punya penyakit : Ginjal, Ayan, Kencing manis

Gejalanya :
- Penderita tidak manyut bila dipanggil/ ditanyatidak mengadakan reaksi terhadap rangsangan
- Bila dibaring penderita tidak bergerak
- Pernafasan ada dan denyut nadi dapat diraba.


Pertolongannya :
I. Baringkan penderita ketempay yang teduh dan udara yang segar
II. Apabila mukanya merah Kepalanya ditinggikan, apabila mukanya pucat biarkan ia berbaring tanpa bantal
III. Pakaiannya agak dilonggarkan
IV. Penderita disadarkan terlebih dahulu
V. Penderita diselimuti agar tidak kedinginan
VI. Jangan diberi makanan atau minuman terlebih dahulu
VII. Dampingi panderita agar lebih tenang
VIII. Bawa ke dokter atau rumah sakit

4. Mati Suri
Mati suri adalah suatu keadaan pingsan dimana pernafasan dan peredaran darah sudah menjadi tidak mencukupi lagi. Jadi keadaan gawat antara pingsan atau mati. Pernafasan tidak nampak denyut nadi tidak teraba, biji mata melebar dan tidak menyempit dengan penyinaran, mukanya pucat agak kebiru biruan.

Biasanya disebabkan oleh :
Karena tidak dapat bernafas misalnya : tenggelam, tercekik, jalan pernafasan tersumabt
Mengisap gas / udara beracun

Pertolongannya :
I. Setelah dibaringkan terlentang, Longgarkan segala pakaian yang dapat menghambat jalan pernafasan.
II. Hilangkan barang yang sekiranya dapat menyumbat jalan pernafasan
III. Mulai segera memberi pernafasan buatan
IV. Mintakan seseorang untuk menghubungi dokter terdekat.








GANGGUAN KHUSUS
Gangguan khusus disebabkan atau terjadi karena kecelakaan. Macam – macam ganguan khusus adalah :
Terjerat
Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu :
Bebaskan jalan pernafasan yang tertekan dengan memotong tali penjerat leher
Kalau nafas tidak lancar mulai melakukan pernafasan buatan
Cek peredaran darah

Kecelakaan listrik atau tersambar petir
Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu
Putuskan aliran listrik
Lakukan tindakan PATUT, tangan penolong diberi lapisan kertas yang tebal atau sarung tangan, penolong berdiri diatas bahan yang kering bukan logam , misalnya kayu, selimut, karet
Berikan pernafasan buatan
Rawat luka baker


Tenggelam
Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu
Harus bertindak cepat ( menolong pasien yang tenggelam diharuskan orang berbakat dalam renang )
Lakukan tindakan PATUT
Lakukan pernafasan buatan
Lakukan pijat jantung samapi jantung berdenyut sendiri
Hangatkan korban
GANGGUAN LOKAL
Macam – macam gangguan local adalah :
A. Luka
B. Patah tulang
C. Terkilir
D. Keracunan


Pedoman Penolong:

Pada waktu terjadi kecelakaan, agar kita dapat merencanakan pertolongan yang akan diberikan dengan baik :

Ø Besikap tenang
Ø Perhatikan tempat sekitar terjadinya kecelakaan, antara lain :
Ø Memperhatikan keadaaan penderita
Ø Merencanakan dalam hati cara – cara pertolongan berdasarkan pokok:







Setelah melakukan pembrian pertolongan, buatlah kartu luka seperti berikut :

KARTU LUKA

EVALUASI : SEGERA, CEPAT, BIASA

Nama : ………………………………………………………….
Umur : …………………………………………………………..
Jenis kelamin : …………………………………………………………..
Alamat : …………………………………………………………..
Tempat kejadian : …………………………………………………………..
Waktu, Tanggal : …………………………………………………………..
Jam : …………………………………………………………..

Keterangan Luka :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
Pertolongan / Pengobatan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Dikirim Ke : ……………………………………………………………………………………..
Alat yang dibawa : Penolong
……………………………… Nama : …………………………………….
……………………………… Jabatan : ……………………………………





























Pelaku P3K adalah :
Penggolongan
Mereka yang terdekat pada suatu kecelakaan dapat digolongkan dalam :
Tenaga profesional seperti ; dokter, Perawat.
Tenaga semi profesional seperti KSR, PMR yang terlatih dan memiliki diplomat P3K yang masih berlaku.
Tenga awam

Motifasi
Hendaknya tiap memberikan pertolongan didorong oleh keinginan yang luhur , artinya tidak mengahrap imbalan

Sikap dan perilaku
1. Tetap tenang dengan memperhatikan suasana.
2. Kumpulkan keterangan yang perlu dengan cepat dan jelas serta lengkap.
3. Pimpin dan rencanakan penanganan sederhana tetapi tepat guna.
4. Siap melakukan tindakan sesuai prioritas dan jenis cidera.
5. Siap membawa / mengirim korban sesuai tempat pertolongan selanjutnya.



Untuk memudahkan menolong, dikembangkan akronim PATUT yang sekaligus sikap dan tindakan yang patut dikerjakan pada setiap kecelakaan, Sbb :
P = Penolongan mengamankan diringnya sendiri terlebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari tempat kejadian, sehingga bebas dari bahaya.
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa ditempat itu ada kecelakaan .
U = Usahan segera menghubungi Ambulance, dokter, Rumah sakit atau yang berwajib ( misalkan Polisi, atau petugas keamanan setempat )
T = Tindakan pertolongan P3K terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.

KESLAP ( Kesehatan Lapangan )

1. Menghadap dewan juri ( lari – lari kecil yang dilakukan sebelum memasuki Pos)
2. Meletakan peralatan ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera letakan semua peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang siap laksanakan”.Peralatan diletakkan dibelakang barisan 3 langkah belakang)
3. Luruskan barisan ( ketua memberi komando “ luruskan barisan” )
4. Berhitung ( ketua memberi komando “ berhitung mulai””)
5. Periksa kerapian ( sebelum melakukan periksa kerapian semua anggota bersikap istirahat ditempat. Komado ini dilakukan oleh ketua, setelah itu memberi aba –aba “ periksa kerapian laksanakan. Setelah selesai posisi semuanya kembali dalam posisi istirahat ditempat. Dan ketua memberi aba –aba “ siap gerak )
6. Penghormatan ( Ketua memberi komado penghormatan “ pada dewan juri / pembina hormat gerak, setelah juri melakukan hormat dan selesai hormat maka, ketua menberi aba – aba tegak gerak )
7. Laporan ( Laporan inidilakukan ketua, dengan menghadap dewan juri, )
8. Ambil peralatan untuk diperiksa ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera ambil peralatan untuk diperiksa semua peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang siap laksanakan”.Anggota mengambil peralatan yang ada dibelakang barisan dan memindahkannya kedepan barisan 3 langkah depan barisan )
9. Penghormatan ( Ketua memberi komado penghormatan “ pada dewan juri / pembina hormat gerak, setelah juri melakukan hormat dan selesai hormat maka, ketua menberi aba – aba tegak gerak )
10. Doa ( ketua memberi aba-aba kepada semua anggota” berdoa mulai, setelah itu mengucapkan doa selesai “ )
11. Ambil Peralatan ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera ambil peralatan untuk diperiksa semua peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang siap laksanakan”.Anggota mengambil peralatan yang ada didepan barisan kemudian balik kanan dan kembali kebarisannya seperti semula.)
12. Meninggalkan tempat / Pos













Mars PMI

Palang Merah Indonesia
Sumber kasih Umat manusia
Warisan luhur nusa dan bangsa
Wujud nyata Pengayom Pancasila

Gerak juangnya keseluruh nusa
Mendarmakan bakti bagi Ampera
Tunaikan tugas Suci….
Tujuan PMI…..

2xUntuk umat manusia siseluruh dunia
PMI menghantarkan jasa
PP

PP adalah peberian pertolongan segera pada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan pertolongan medis dasar.Tujuan dari PP adalah :
Menyelamatkan jiwa penolong
Mencegah cacat
Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.

Pelaku PP adalah:
Jujur dan bertanggung jawab
Berlaku profesional
Kematangan emosi ( tidak panik, sabar )
Kemampuan bersosialisasi
Kemampuannnya nyata terukur sesuai sertipikat PMI.
Kondisi fisik baik
Mempuntai rasa bangga.

Peralatan dasar pelaku PP adalah:
Alat pelindung diri ( APD ) tujuannya untuk melindungi penolong agar tercegah dari penyakit menular, seperti Hepatitis, TBC, HIV/AIDS,selain itu mencegah penolong mengalami luka dalam melakukan tugasnya.APD terdiri dari :
Sarung tangan lateks
Kacamata pelindung
Baju pelindung
Masker penolong
Masker resusitasi
Helm
Catatan: minimal penolong memkai APD yaitu sarung tangan dan masker RJP.
Beberapa tindakan umum untuk menjaga diri:
Mencuci tangan
Membersihkan alat
Peralatan PP adalah sebagai berikut ;
Penutup luka
Kasa steril
Bantalan kasa



Pembalut
Ø Pembalut gulung/ pita
Ø Pembalut segitiga / mitela
Ø Pembalut tubuler / tabung
Ø Pembalut rekat / Plester

Cairan antiseptik
Ø Alkohol 75%
Ø Povidone iodine 10 %

Cairan pencuci mata
Ø Boorwater

Peralatan stabilisasi
Ø Bidai
Ø Papan spinal panjang
Ø Papan spinal pendek
Gunting pembalut
Pinset
Senter
Kapas
Selimut
Kartu penderita
Alat tulis
Oksigen
Tensimeter dan stetoskop
Tandu
Arteriklem

Teknik Melewati halang rintang PP
Lorong sempit
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari Ambang lorong sempit
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong setelah itu penolong dalam keadaan berdiri. Penderita dirapatkan dalam keadaan miring.
Ø Pembawa bendera mulai memasuki lorong empit dengan membawa tandu,setelah itu diikuti penolong yang membawa penderita. Pada waktu berjalan dilorong sempit harus dengan gerakan menyamping dan langkah para penolong harus teratur, menutup dan membuka kaki harus bersamaan
Ø Kemudian diikuti anggota lainnya yang membawa peralatan TasP3K, dan lain –lain
Ø Setelah melewati lorong sempit penderita dipindahkan kembali ke tandu, sejenak memeriksa keadaan penderita tandu diangkat dengan tertib dan meneruskan perjalanan

Pagar tembok
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari pagar tembok
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksaan pertama tandu diangkat tingggi oleh 4 orang penolong dengan posisi mendatar, pegangan tandu depan diletakan pada pagar tembok ± 2 jengkal dari ujung pegangan
Ø Pembawa bendera meloncati tembok disusul dengan 2 penolong lainnya bagian depan pengangkat tandu
Ø Setelah melewatinya. 2 penolong tersebut memegang kembali ujung tandu yang diletakkan pada tembok, kedilakukan gerakan menarik dari depan dan mendorong dari belakang sampai ujung tandu paling belakang ± 2 jengkal dari ujung pegangan diletakkan pada tembok
Ø Kemudian 2 penolong yang mengankat tandu bagian belakang segera meloncati pagar tembok
Ø Setelah selesai kembali mengatur posisi seperti semula dalam pengangkatan tandu
Ø Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan



Gorong – gorong / Urung urung
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari gorong – gorong
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong
Ø Penderita segera dibaringkan atau ditelungkupkan ( tergantung Pada keadaan lukanya ) diatas punggung salah satu penolong yang sudah dalam posisi tiarap dan siap memasuki gorong – gorong. Badan penderita disatukan dan diikat kebadab penolong
Ø Pembawa bendera terlebih dahulu dengan memasuki gorong – gorong dengan membawa tandu melewati gorong, kemudian kembali lagi dengan Posisi merayap , Penolong yang membawa penderita memegang pambawa bendera kemudian dibantu dengan anggota lainya dibelakang, serta disusul oleh Anggota lannya yang membawa tas P3K dan lain – lainnya.
Ø Setelah melewati semuanya, penderita segera diangkat kembali dan diletakkan ketandu
Ø Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan.

Bahaya Udara
Ø Waktu mendengar tanda bahaya, segera mencari temapat yang sekiranya dianggap aman
Ø Tandu penderita segera diletakkan dan para penolong segara tiarap,dan mencari tempat yang dianggap aman
Ø Bagi pembawa bendera, bendera di letakkan / ditutupi pada penderita.
Ø Setelah tanda bahaya usai, kembali keposisi semula dan tandu penderita diusung kembali dan melanjuti perjalanan

Ambulance
Pembawa bendera menbuka pintu belakang Ambulance
Tandu penderita diturunkan dan diletakkan ± 2M agak menyamping sebelah kiri atau kanan dari pintu ambulance
2 Orang penolong mengeluarkan tandu khusus dari ambulance, persisi didepan ambulance
Penderita diangkat oleg 3 orang penolong dan dipindahkan ke tandu khusus ambulance
Kemudian tandu khusus tersebut diangkat oleh 4 penolong untuk dimasukkan kedalam ambulance
Selanjutnya tandu bawaan kosong dibawa dimasukkan kedalam ambulance bersama dengan 3 orang penolong lainnya, dan 3 orang penolong tersebut benrtindak untuk sebagai penjaga penderita
2 orang lain dapat duduk didepan sebelah pengemudi
Pintu Ambulance ditutup dengan rapat
Rumah sakit
Cara menurunkan penderita dari ambulance
Pembawa bendera turun terlebih dahulu, membuka pintu belakang ambulan
2 orang lainya turun dari ambulan memegangi tandu dan mebuka kunci roda tandu
Satu orang mengeluarkan tandu kosongdan disiapkan disamping kanan/ kiri ambulance
Tandu khusus penderita ditarik keluardisambut oleh 2 orang penolong, kemudian diangkat sama-sama oleh 4 penolongkemduian diletakkan sejajra dengan tandu kosong
Penderita diangkat oleg 3 penolong ketandu kosong
Dengan 4 orang pebolong tandu penderita dibawa masuk ruangan ruma sakit





Cara memindahkan penderita ketempat tidur
Swaktu penderita diangkat masuk ruangan rumah sakit , pembawa bendera melapor kepetugas poliklinik, kemudian segera mengatur dan membereskan tempat tempat tidur
Setelah memasuki ruangan penderita diangkat oleh 3 penolong meletakkan ketempat tidur dengan rapi dan tertib

ANATOMI DAN FAAL DASAR

Anatomi ( susunan tubuh ) adalah ilmu mempelajari susunan tubuhdan bentuk tubuh
Fisiologi ( faal tubuh ) mempelajari fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh
Tubuh manusia dikelilingi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka, secara garis besar tuguh manusia dibagi menjadi:
Kepala
Leher
Batang tubuh ( dada, perut, punggung, dan panggul )
Anggota gerak atas
Anggota gerak bawah
Rongga tubuh terdiri dari ;
34. Rongga tengkorak
35. Rongga tulang belakang
36. Rongga dada
37. Rongga perut
38. Rongga panggul
Perut dibagi menjadi 4 bagian yaitu ;
Kwadran kanan atas ( ada organ hati, kandung empedu, pangkreas, dan usus )
Kwadran kiri atas ( lambung, limpa dan usus )
Kwadran kanan bawah ( usus, termasuk usu buntu )
Kwadran kiri bawah ( usu )










Sistem tubuh adalah susunan dari organ – organ yang mempunyai fungsi :
Sistem rangka ( susuna rangka )
Sistem otot ( susuna otot )
Sitem repirasi ( susunan pernafasan )
Sistem sirkulasi darh ( susunan peredaran darah )
Sistem saraf ( susuna saraf )
Sistem pencernaan ( susunan pencernaan )
Sistem endokrim ( susunan kelenjar buntu )
Sitem kemih ( susunan perkemihan )
Kulit
Sistem indra ( panca indra )
Sistem reproduksi ( susunan reproduksi )
Pemeriksaan fisik dan respon :
Ø Yang dilakukan pertama dalah memriksa respon, yang dikenal dengan 4 tingkatan
A = Awas , Penderita mengenali keberadaan lingkungannya
S = Suara , Penderita hanya menjawab atau mendengar suara
N = Nyeri , Penderita beriaksi pada rangsangan , misalnya dicubit.
T = Tidak ada respon , Penderita tidak bereaksi terhadap rangsangan, tidak membuka mata, tidak ada reaksi sama sekali.
Ø Memastikan jalan nafas terbuka dengan baik :
1. Pasien dengan respon baik
Perhatikan pada penderita menjawab pertanyaan penolong.
2. Pasien tidak ada respon
Perlu dilakukan tindakan untuk memastikan jalan nafas, bila penderita tidak menderita atau cidera spiral gunakan teknik Angkat dagu – tehan dahi.. Sebalinya bila ada kecurigaan maka digunakan teknik Perasat pendorng rahang bawah ( Kedua teknik ini temasuk BHD ( Bantuan Hidup Dasar ) dan RJP ( Resusitasi Pijat Jantung ).
3. Menilai pernafasan
Setelah jalan nafas terbuka dengan baik maka penolong menentukan pernafasannya. Periksa ada tidaknya nafas dengan cara, Lihat Dengar dan Rasakan, nilai dilakukan selama 3 – 5 detik.
4. Menilai sirkulasi dan menghentikan pendarahan berat.

sejarah palang merah internasional

SEJARAH PALANG MERAH



RIWAYAT SINGKAT JEAN HENRY DUNANTJean Henry Dunant adalah Bapak Palang karena beliaulah pendiri dan pelopor berdirinya Palang Merah.J.H. Dunant lahir di Swiss pada tanggal 8 Mei 1828 (ditetapkan sebagai Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional) Ayahnya bernama Jean Jacques Dunant dan Ibunya bernama Antoinette Colladon.
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PALANG MERAHPada tanggal 24 Juni 1859 di Solferino Itali Utara, pasukan Prancis dan Itali sedang bertempur melawan pasukan Austria. Pada saat itu H.Dunant tiba disana dengan harapan dapat bertemu dengan Kaisar Prancis (Napoleon III).H. Dunant secara kebetulan menyaksikan pertempuran itu. Saat itu dinas medis militer kewalahan dalam menangani korban perang yang mencapai 40.000 orang. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka H. Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat segera bertindak mengkoordinasikan bantuan untuk mereka.Setelah kembali ke Swiss, H. Dunant menggambarkan pengalaman itu ke dalam sebuah buku yang berjudul : UN SOUVENIR DE SOLFERINIO/ A MEMORI OF SOLFERINO yang artinya Kenang-kenangan dari Solferino TAHUN 1862.Dalam bukunya H. Dunant mengajukan 2 gagasan, yaitu :1. Membentuk organisasi Sukarelawan, yang akan disiapkan dimasa damai untuk menolong para prajurit yang terluka di medan perang.2. Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cidera di medan perang ,serta sukarelawan dari organisasi tersebut pada waktu memberikan perawatan.Th. 1863 Empat orang warga Jenewa bergabung dengan H. Dunant untuk mengembangkan kedua gagasan tersebut. Empat orang tersebut adalah :1. General Dufour 3. Dr. Theodore2. Dr. Louis Appia 4. Gustave MoynierYang kemudian mereka bersama-sama membentuk “Komite Internasional Palang Merah” (KIPM) atau “International Committee Of the Red Cross” (ICRC).Berdasarkan gagasan pertama didirikanlah sebuah Organisasi Sukarelawan di setiap negara, yang bertugas membantu dinas medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut sekarang disebut LRCS (Loague Of The Red Cross Society) atau LPPMI ( Liga Perhimpunan Palang Merah) yang dibentuk tanggal 5 Mei Tahun 1919. Tahun 1992 berubah menjadi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah .Palang Merah lahir berdasarkan keinginan untuk membantu korban perang, dan untuk pelaksanaan tugasnya pada tanggal 22 Agustus 1864 atas Prakarsa ICRC, Pemerintah Swiss menyelenggarakan Konferensi yang diikuti 12 negara yang dikenal dengan Konvensi Genewa ( The Genewa Conventions Of August 12 1949 ).Kovensi Jenewa adalah perjanjian Internasional yang memuat aturan pokok tertentu yang mengikat dan berlaku terhadap negara-negara yang telah menandatanganinya.Syarat suatu negara dalam menandatangani Konvensi Jenewa :1. Negara Merdeka2. Negara yang mempunyai perhimpunan Palang Merah3. Mengakui dan Menandatangani Konvensi JenewaKonvensi Genewa terdiri dari 4 bagian, yaitu:1. Konvensi I (1864)Mengatur tentang perbaikan nasib korban perang di darat2. Konvensi II (1906)Mengatur tentang Perbaikan nasib korban perang di laut dan karam3. Konvensi III (1929)Mengatur tentang perlakuan terhadap tawanan perang4. Konvensi IV (1949) 12 AgustusMengatur tentang perbaikan nasib orang-orang sipil di waktu perangPengakuan Indonesia terhadap Konvensi Jenewa di wakili oleh Deplu atas nama pemerintah ditetapkan di jakarta tanggal 10 September 1959 berdasarkan UU. No.59/1958Dalam perkembangannya pada tahun 1977 atas prakarsa pemerintah Swiss diselenggarakan Konferensi Diplomatik di jenewa untuk membahas 2 buah rancangan Protokol tambahan Konvensi Jenewa ,yaitu :1. Protokol tambahan I mengenai Perlindungan terhadap korban sengkete bersenjata International (Protokol Additional to the Genewa Convention of 1949 and relating to the Protection of Victims of International Armed Conflicts).2. Protokol Tambahan II mengenai Perlindungan terhadap korban sengketa bersenjata Non-International (Protokol Additional to the Genewa Convention of 1949 and Relating to the Protection of Victims of non International Armed Conflicts).Kewajiban negara peserta Konvensi Genewa :1. Mematuhi dan menghormati aturan Konvensi Genewa2. Melaksanakan aturan Konvensi Genewa dengan membuat UU tentang pemberian sanksi pelaku pelanggaran berat.3. Menyebarluaskan Pengertian Konvensi genewa.PALANG MERAH INTERNASIONALPalang Merah adalah suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan dengan sukarela berdasarkan prikemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan tanpa membedakan bangsa, agama dan politik.Tiga macam Lambang Palang Merah yang resmi diakui Internasional :1. Palang Merah diatas warna dasar putihAdalah kebalikan dari bendera Swiss sebagai lambang yang diakui untuk menghormati negara Swiss atau kewarganegaraan Dunant.( 1864 )2. Bulan sabit Merah diatas warna dasar putih digunakan dinegara Arab ( 1876 )3. Singa dan Matahari Merah diatas warna dasar putih digunakan dinegara Iran.Arti Pemakaian Tanda Palang Merah :• Pada Waktu PerangMelindungi korban perang baik sipil atau militer, kesatua kesehatan dan RS yang ditunjuk sebagai RS Palang merah oleh yang berwajib.• Pada Waktu DamaiDi pakai sebagai petunjuk oleh jawatan kesehatan angkatan perang, Palang Merah Nasional dan beberapa Organisasi yang diberi ijin untuk memakainya.TUGAS PALANG MERAH :• Pada Waktu Perang1. Membantu Jawatan Kesehatan angkatan Perang2. Memberi Pertolongan pada waktu perang• Pada waktu damai1. Membangkitkan perhatian umum terhadap azas dan tujuan Palang Merah2. Menyebarluaskan Cita-cita Palang Merah Berdasarkan Prikemanusiaan3. Menyiapkan tenaga dan sarana Kesehatan/bantuan lainnya untuk menjamin kelancaran tugas palang Merah.4. Memberi bantuan dan pertolongan pertama dalam setiap musibah/kecelakaan.5. Menyelenggarakan PMR6. Turut memperbaiki Kesehatan rakyat7. Membantu Mencari Korban Hilang ( TMS ).PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNATIONALPrinsip dasar Palang Merah dikenal dengan 7 Prinsip Palang Merah yang disahkan di Wina ( Austria ) oleh Konferensi International Palang Merah dan Bulan Sabit Merah XX tahun 1965.Terdiri atas :1. Kemanusiaan ( Humanity )Bahwa gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah didirikan berdasarkan keinginan untuk memberikan pertolongan tanpa membedakan korban dalam pertempuran, berusaha mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia.2. Kesamaan ( Importiality )Bahwa gerakan ini tidak membedakan bangsa, suku, agama dan politik, tujuannya semata-mata untuk mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan yang paling parah.3. Kenetralan ( Neutrality )Bahwa gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan Politik, agama, suku, atau ideologi agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak.4. Kemandirian ( Independence )Bahwa gerakan ini bersifat mandiri, tugasnya membantu pemerintah dalam bidang kemanusiaan, harus mentaati peraturan negaranya dan harus menjaga otonomi negaranya sehingga dapat bertindak sesuai dengan prinsip pelang merah.5. Kesukarelaan ( Voluntari Service )Gerakan ini memberi bantuan secara sukarela bukan keinginan mencari keuntungan.6. Kesatuan ( Unity )Gerakan ini dalam suatu negara hanya terdapat satu perhimpunan palng merah atau bulan sabit merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.7. Kesemestaan ( Universality )Bahwa gerakan ini bersifat semesta dimana setiap perhimpunan mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama.SEJARAH PALANG MERAH INDONESIASeperti Palang Merah International, lahirnya PMI juaga berkaitan dengan peperangan yang diawali pada:1. Masa Sebelum Perang Dunia Ia. 21 Oktober 1873 Palang merah Hindia Belanda dibentuk dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI).b. Tahun 1932 Dr. RCL Senduk dan Bahder Djohan merencanakan mendirikan badan PMI namun ditolak oleh pemerintah Belanda.c. Tahun 1940 pada sidang Konferensi NERKAI, rencana itu dikemukakan kembali namun tetap ditolak dengan alasan pemerintah Indonesia belum mampu mengatur Badan palang Merah nasional.2. Masa Pendudukan JepangDr. RCL Senduk berusaha kembali untuk mendirikan Badan PMI namun gagal karena ditolak oleh Pemerintah Dai Nippon.3. Masa Kemerdekaan RI1. Tanggal 3 September 1945 presiden Soekarno memerintahkan kepada Menkes Dr, Buntaran Martoadmodjo untuk membentuk badan PM Nasional.2. Tanggal 5 September 1945 Menkes RI dalam Kabinet I (dr. Boentaran ) membentuk Panitia 5 :Ketua : Dr. R. MochtarPenulis : Dr. Bahder DjohanAnggota : Dr. DjoehanaDr. MarzukiDr. Sitanala3. 17 September 1945 tersusun Pengurus Besar PMI yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch. Hatta, yang sekaligus sebagai ketua dan beliau dikenal dengan Bapak Palang Merah Indonesia.Pengurus PMI Pertama yaitu :Ketua : Drs. Moh. HattaWakil ketua : Dr. Boentaran MartoadmodjoBadan Penulis : Dr. MochtarDr. Bahder DjohanMr. SantusoBendahara : Mr. SaubariPenasehat : KH. Rd. AdenanDitambah pengurus lainnya.4. Beberapa Peristiwa Sejarah penting :1. Tanggal 16 januari 1950 dikeluarkan Kepres No. 25/1950 tentang pengesahan berdirinya PMI.2. Tanggal 15 Juni 1950 PMI diakui oleh ICRC3. Tanggal 16 Oktober 21950 PMI diterima menjadi anggota Federasi Palang Merah dan Bulan sabit Merah dengan keanggotaan No. 68.Nama-nama Tokoh yang pernah Menjadi Ketua PMI :1. Ketua PMI ke 1 (1945-1946) : Drs. Moh Hatta2. Ketua PMI ke 2 (1946-1948) : Soetardjo Kartohadikoesoemo3. Ketua PMI ke 3 ( 1948-1952) : BPH. Bintoro4. Ketua PMI ke 4 (1952-1954) : Prof. Dr. Bahder Djohan5. Ketua PMI ke 5 (1954-1966) : P.A.A. Paku alam VIII6. Ketua PMI ke 6 (1966-1969) : Letjen Basuki Rachmat7. Ketua PMI ke 7 (1970-1982) : Prof.Dr. Satrio8. Ketua PMI ke 8 (1982-1986) : Dr. H.Soeyoso Soemodimedjo9. Ketua PMI ke 9 (1986-……) : Dr. H.Ibnu Sutowo.Azas dan Landasan PMIa. Pancasila sila Kemanusiaan Yang adil dan beradab, yang terdiri dari 8 butirb. Pembukaan UUD 1945, alinea I dan IVc. Batang Tubuh UUD 1945- Pasal 27 ayat 2- Pasal 34PALANG MERAH REMAJATingkatan anggota PMR :1. Tingkat Mula untuk SD umur 7-12 Th.2. Tingkat Madya untuk SLTP umur 13-16 Th.3. Tingkat Wira untuk SMU umur 17-21 Th.PMR dibentuk bulan Maret 1950 berdasarkan keputusan LRCS